Pages

Banner 468 x 60px

 

Minggu, 15 Desember 2019

Guru Guru

0 komentar



















Read more...

Fikiq 4 Mazhab

0 komentar
https://b-ok.cc/book/3649966/07ac56
Read more...

Kata - kata mutiara

0 komentar





Read more...

kontak

0 komentar
01028549441
Read more...

Kamis, 12 Desember 2019

Ali bin Abi Thalib

0 komentar

Ali bin Abi Thalib
Dari Jundab yang berkata, “Mereka mengerumuni ‘Ali hingga menginjak kakinya, lalu ‘Ali berkata, ‘Sungguh, aku telah bosan dengan mereka dan mereka pun telah bosan denganku. Aku benci mereka dan mereka pun membenciku. Maka, bebaskan aku dari mereka dan biarkan mereka terbebas dariku.’”
Dalam riwayat lain dari Abu Shalih yang berkata, “Aku melihat ‘Ali ibn Abi Thalib mengambil mushaf Al-Quran dan meletakkannya di atas kepala sehingga aku mendengar bunyi gerakan lembaran-lembarannya. Setelah itu, dia berkata, ‘Ya Allah, aku telah meminta mereka untuk menunaikan kewajibanku, tetapi mereka menghalangiku. Ya Allah, aku telah bosan dengan mereka dan mereka pun telah bosan denganku. Aku benci mereka dan mereka pun membenciku. Mereka membawaku pada perilaku yang bukan karakterku. Karena itu, gantikan untuk mereka seseorang yang lebih buruk daripada aku dan gantikanlah untukku orang-orang yang lebih baik daripada mereka. Lelehkan hati mereka sebagaimana garam yang meleleh di dalam air.’”
Ali ibn Abi Thalib berkata, “Aku bertemu dengan Rasulullah Saw. di dalam mimpi. Lalu, aku berkata kepada beliau, ‘Ya Rasulullah, bagaimana jika aku menemukan di antara umatmu orang-orang yang bengkok dan suka bertengkar?’ Rasulullah berkata, ‘Kutuklah mereka.’ Maka, aku berdoa, ‘Ya Allah, gantikanlah untukku orang-orang yang lebih baik daripada mereka dan gantikanlah untuk mereka orang yang lebih buruk daripada aku.’” Kemudian ‘Ali keluar dan saat itulah Ibn Muljam membunuhnya.2
Muhammad ibnAlHanafiyyah menuturkan, “Sungguh, aku tengah menunaikan shalat malam—ketika ‘Ali terbunuh- di masjid di dekat pintu gerbang bersama para penduduk kota. Tidak ada yang mereka lakukan selain berdiri, ruku‘, dan sujud. Mereka tidak bosan melakukannya dari awal malam hingga akhir. ‘Ali pun keluar untuk menunaikan shalat Shubuh seraya berseru, ‘Wahai kaum muslimin, shalat! Shalat!
Aku tidak tahu, apakah saat mengucapkan kata-kata itu, ‘Ali berada di luar pintu gerbang atau tidak. Tiba-tiba, aku melihat kilatan cahaya dan mendengar seseorang berkata, ‘Hukum hanya milik Allah, bukan milikmu, wahai ‘Ali, bukan pula milik sahabat-sahabatmu!’
Aku melihat pedang, lalu disusul pedang kedua. Aku mendengar ‘Ali berteriak, ‘Tangkap orang itu!’ Orang-orang pun mengepungnya dari segala penjuru. Tak lama kemudian, Ibn Muljam berhasil diringkus, lalu dibawa ke hadapan ‘Ali. Lalu aku mendengar ‘Ali berkata, ‘Jiwa dibayar jiwa. Jika aku mati, bunuhlah orang ini sebagaimana dia membunuhku. Namun, jika aku selamat, aku lebih tahu bagaimana harus memperlakukan orang ini
ketika ‘Ali ditikam, orang-orang kemudian datang menemui Hasan dengan panik. Mereka juga membawa Ibn Muljam dengan tangan diborgol. Tiba-tiba Ummu Kultsum binti ‘Ali berteriak sambil menangis, “Wahai musuh Allah, ayahku pasti akan baik-baik saja dan Allah akan menghinakanmu!”
Ibn Muljam menyahut, “Lalu, untuk siapa kau menangis?! Demi Allah, aku membeli pedang itu seharga seribu, lalu aku bubuhi racun seharga seribu juga. Seandainya tebasan itu mengenai seluruh penduduk kota ini, niscaya mereka akan mati semua!”4
Buatlah Wasiat, karena Engkau Akan Mati
Dari ‘Abdullah ibn Malik yang menuturkan, “Para tabib dikumpulkan untuk mengobati luka ‘Ali ibn Abi Thalib. Saat itu, Atsir ibn ‘Amr Al-Sukuni, tabib paling hebat yang berasal dari Kirsi, memeriksa kondisi ‘Ali. Atsir meminta paruparu kambing yang masih hangat. Dia mengambil uratnya, kemudian diletakkan pada luka yang diderita ‘Ali. Dia meniup urat itu dan mengeluarkannya dari luka ‘Ali. Ternyata, Atsir menemukan putih otak di dalamnya. Dia menyimpulkan bahwa luka ‘Ali telah sampai pada bagian otak. Atsir lantas berkata, “Wahai Amirul Mukminin, berwasiatlah, karena engkau tidak tertolong lagi.
Ali berkata ketika Ibu Muljam telah menikamnya, “Beri dia makan dan minum. Berbuat baiklah dalam menawannya. Jika sembuh, aku yang berhak menuntut balas atas darahku. Jika ingin, aku akan memaafkannya atau aku akan membalasnya.”
Wasiat ‘Ali kepada Keturunan ‘Abdul Muththalib
Ali ibn Abi Thalib berkata, “Wahai Bani ‘Abdul Muththalib! Ingat, jangan sampai kalian menimbulkan pertumpahan darah di kalangan kaum muslimin seraya meneriakkan, ‘Amirul Mukminin terbunuh! Amirul Mukminin terbunuh!’ Ingatlah, jangan sekali-kali kalian membunuh seseorang selain pembunuhku (Ibn Muljam)! Ingatlah, hai Hasan! Jika aku mati karena tebasan ini, jatuhilah hukuman atasnya dengan tebasan yang seimbang. Janganlah kalian mencincang tubuhnya. Sungguh, aku pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda, ‘Janganlah kalian memotong - motong organ tubuh, meskipun terhadap anjing gila.’
Read more...
 
At-tazkiyah © 2019